Popular Posts

Blogger news

Blogroll

Blog Archive

Selasa, 10 Maret 2015
Nama/NIM : IB Wahyu Sastra Dipa / 1204505050
Jurusan/Fakultas/Perguruan Tinggi : Teknologi Informasi/ Fakultas Teknik/ Universitas Udayana
Matakuliah : Sistem Temu Kembali Informasi
Dosen : I Putu Agus Eka Pratama, ST.,MT.

     Sistem information retrieval (IR) system adalah system yang digunakan untuk menemukan kembali (retrieve) informasi-informasi yang relevan terhadap kebutuhan pengguna dari suatu kumpulan informasi secara otomatis [Bunyamin,2005]. Hasugian (2003) menyebutkan bahwa sistem temu kembali informasi pada dasarnya adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieval) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi.

      Hardi (2006:4) untuk mengukur relevansi hasil temuan Search Engine dapat dilakukan dengan menggunakan metode penilaian relevansi bertingkat (Graded Relevant Assessment) 0-3. Skala penilaian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Halaman yang menampilkan dokumen-dokumen makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial dan prosiding seminar/ konferensi atau paten mendapat skor 3.
b. Halaman yang menampilkan abstrak makalah penelitian, artikel ilmiah, Jurnal, tutorial, dan prosiding seminar/konferensi atau paten mendapat skor 2.
c. Halaman yang menampilkan pangkalan buku atau pangkalan data mendapat skor 1.
d. Halaman yang menampilkan selain poin-poin di atas (misalnya website perusahaan, kamus, ensiklopedi, organisasi, dsb.) mendapat skor 0.
e. Halaman yang tidak bisa ditampilkan karena server yang tidak merespons setelah tiga kali penelusuran secara berurutan mendapat skor 0.

Ada banyak teknik  temu kembali informasi diantaranya teknik Booelan sederhana dan teknik Boolean berperingkat yang di kebangkan oleh fitriyanti pada tahun 1997 dan teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model oleh Andri pada tahun 1997). 
    Teknik Boolean sederhana dan berperingkat merupakan suatu teknik mengekspresikan keinginan pengguna kedalam sebuah query menggunkanan operator. Boolean (Salton,1989) seperti "and","or","not". Operator "and" berfungsi untuk menggabungkan istilah-istilah menjadi sebuah ungkapan. Operator "Or"  digunakana untuk merubahistilah-istilah menjadi sebuah persamaan (sinonim). Sedangkan Operator "Not" merupakan operator pembatas dalam Boolean. Teknik bolean sederhana  query diproses sesuai dengan operator yang digunakan dan akan menampilkan dokumen sesuai dengan urutan dokumen yang telah ditemukan. sedangkan pada boolean berperingkat dokumen akan diurutkan berdasarkan bobot dari dokument tersebut.
Adapun pembobotan dari masing-masing dokumen berdasarkan aturan sebagai berikut :

    Bobot istilah ini didapat dari hasil proses Indexing. Min(dA,dB) berarti bahwa sebuah dokumen di retrieve dengan bobot sebesar nilai terkecil dari bobot-bobot istilah yang dipunyainya. Max(dA,dB) berarti bahwa sebuah dokumen di retrieve dengan bobot sebesar nilai terbesar dari bobot-bobot istilah yang dipunyainya.

      Teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model merupakan perkembangan dari  teknik boolean sederhana dan extended. Teknik Extended Boolean berdasarkan p-norm model ini menggunakan operator yang dapat dikomputasi berdasarkan rumus savoy (1993).
Keterangan :
p adalah nilai p-norm yang dimasukkan pada kueri.
Wia adalah bobot istilah A dalam indeks pada dokumen Di.
Wib adalah bobot istilah B dalam indeks pada dokumen Di.

Refreansi :
Suwanto sri ati, TEMU KEMBALI INFORMASI DARI SUDUT PANDANG PENDEKATAN BERORIENTASI PEMAKAI
Hasibuan Zainal, Andri Yofi, Penerapan Berbagai Teknik Sistem Temu-Kembali Informasi
Berbasis Hiperteks
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/22811/4/Chapter%20II.pdf
Kusumawardani Devita.Temu Kembali Informasi dengan keyword
Hendra Bunyamin, Chathalea Puspa Negara.Aplikasi Information Retrieval (IR) CATA Dengan Metode Generalized Vector Space Model

0 komentar: